Bacalah

lukisan itu mencorak warna
mana bisa mencorak rasa
tak bisa merakam bicara
tak mungkin melahir bisikan hati
apa lagi melagu sendu sayu

bicara tanpa kata
mendabik bangga
merayu cinta
mencemoh benci
memanjat doa

ayat pertama
Jibril kepada kekasih kita untuk kita

susur

apa ada susur
bila terbentur niat
kala luntur bayang tujuan
tika pelangi menghilang pergi

apa apaan susur itu
jalur ke kanan atau kiri
tekad digengam apa cerita lara lagi?

saat ini terbentur niat
gugup mewariskan sesat
berpasak terjunjung dosa
gah janji tutur digula gula
riuh mendamba emas dan bahagia

sabda jadi keliru
suratan kalam disembunyi
susur ke mana?
dimana dan siapa
tika ini masih sesat.

bila nanti

tegakah kudrat
kala iradat telah dibadai masa
terlantar tanpa belas
mereput dimamah bubuk

tegakah semangat
kala qidam hanya bayangan
berderai digengam
jerlus lalu hilang

diamlah hasrat
qiam mu sudah bertongkat
mata mu sudah bercermin

firasat cuma nasihat
cuma cuma dengan senyuman

aku masih di sini

Nyanyian Tengkujuh

 

Rhu petah bersyair
yang menyapa bukannya bayu lagi
yang berkejaran bukan ombak lagi
laut pasang masih gah berguncang
hingga duyung pun berlindung entah di mana
biduk biduk terampai dilambung
bahtera juga sesat haluan
bila ufuk timur hilang dari pandangan
penambang gusar di jeti
penumpang sarat di gigi air
untung timbangan maut
tangisan anak digubuk terngiang
lapar sesuap bubur dan susu ibu yang kering
cerita kehidupan di depan mata tiada penghujung
sedangkan aku masih hayal dengan seloka pohonan Rhu
 
Januari 14