Monday, December 26, 2016
... Mawar...
karma mawar mendarahkan
bisanya tetap sama meski duri berbeda
bernanah meskipun lukanya tidak nyata
berparut yang sepatutnya nyata
begitu mawar tetap mawar
terpegun mata menatapnya
terpana khayal menghidunya
memuji asyik warna warnanya
fatamogana sentiasa
hingga lupa pada segala derita dan cerita
meski mawar ini bukan mawar yang dulu
berbeda warna dan harum
yang sama cuma pedihnya
terlewat tersedar betapa terperi sakit lagi
kerna mawar tetap mawar
bilangannya sejuta..
jujurnya tiada
.. tika masa terluang...
ini bukan airmata
tapi titisan rembas hujan mereda
menyambut tujuh warna lukisan langit
keliru antara kerinduan atau sepi rasa
bukan juga sendu di halkum
cuma terbatas kata kata
berucap tanpa suara
pada drama silam yang kerap hadir
meski acapkali taubat dipohon
Diri bukan diam
cuma menahan rajuk bisikan minda
sebok mengira pedihnya kenangan
tika masa terluang...
Dis 2016
(untuk teman yang meminta sebuah puisi untuk dirinya)
Subscribe to:
Posts (Atom)