nota perpisahan

ku semai satu perngorbanan
nukilannya nota perpisahan
dari desakan permintaan
mencari rela kita
menyeksa sebuah cinta
dulu kita tagih indahnya kesetiaan
terapung meski di badai gelombang dugaan

lalu gapaian cinta mu terkesima
mempandirkan kejujuran
mengkadukkan rindu
mensandiwarakan sendu
mencamarkan kalbu
tertawa kaldu

nota ini cuba dicoret
meski pedih tergarit
dipahat di hati ukiran abjad
masih belum sudahnya
tak terkirim rasanya

karma mimpi

Gugusan hari-hari kala rindu ku bangkit
untuk berlari mengejar bayang-bayang mu
menerjah segala galang-galang
menuntut geruh

Tak terhenti langkah ku
bentesan dicekak kamu kamu
tuli angkuhku melirik
kerna gema tasbih kamu kamu

"kau masih bermimpi"
"kesiangan mimpi mu"

tetap
kala gugusan hari mendatang
bila sisa rindu berontak
gabra lari mengejar

hari ini juga mimpi, biarkan lah..

pendusta rela

keluyuran dodoi mendendang lena
menjengah dan usai mengulang ulang
menjarah hati
ungkitan pedihnya sepi

soal penantian ini
hadir kita
jelmaan atau khayalan
getar dendangan ibauan kelmarin
tarinya cicipan pengalaman

Siapa pendusta yang rela?
lama mengarap harapan
tertawa merobek impian
nafi membantah tapi dosanya nyata
bersultan di mata beraja di hati

aku?
mimpi-mimpi?
atau bayang-bayang?


p/s .......aku tahu kau terlalu jahil untuk menjadi pentafsir cacatan ini..

.... bicara dendam.....

realiti berbicara
dolak- dalik asal lolos dari nista
bolak balik pengakuan tak berdosa
asal menang bangga
asal rasa hebat menguna guna

lupa?
martabat bisa di injak
kenabian mu di qisas
masa silam kembali bersyair berlagu nikmat dan berahi
didongengkan sekitar semesta
diwayangkan agar semua bisa mengerti
dimana martabat mu sebenarnya..

nokhtah

published : 29 jul 09


meninggalkan noktah satu pertemuan
sumpahan ombak
tak akan hadir lagi dalam dairi hidup
biar lah duyung dengan dosanya
bak angin berlalu
aku dah tak peduli

berat

published : 23 jul 09

berat
berat
berat
berat
berat

tak tertanggung rasanya

situasi yang memaksa aku mengalah ..

tak mungkin terusan menyeksa diri ku ..

tak mahu jadi dungu, dayus selamanya

jadi

go to hell
go to hell

siraj hati

published : 11 mac 09

agenda siraj hati

dalam sendu rajuk
tika ashri yang kalut
menjinjing mengalas beban amanah resah
menafi kalbu rindu
menahan ocehan sindiran habibku
pada detik dakapan mu wajib bagiku
kaldu terluka lalu sayu...

bungkam

published : 05 mac 09

bungkam
benak benar
di mata berahi
terpana di telinga
terkesima di hati

bungkam
rindu yang tak tertuntut
pada yang tak peduli

jejak langkah lalu

posted : 24 jul 08

aku pernah melangkah di sini..
lihat semua
jejak tercetak di lecah ini
namun bentuk telapak yang itu telah disambar ombak
terhapus hakis dek deraan buih masa
esok mungkin bukan generasi rerama ini lagi menari
lusa mungkin keturunan periuk kera yang bugar menyombong kenyang
mungkin hanya pohon nyuir muda yang melambai
melambai semilir bayu yang lalu acuh tak acuh

seperti aku juga..
meniti masa melewati usia
yang tinggal hanya manisnya kenangan
tanpa madu atau gula

u tahu tak

published : 7 ogos 06

i love u..
i love u..
i miss u..
i need u ..
tanpa mu..
ada lah penyeksaan yang berkekalan..

janji

 published : 9 ogos 06

mengharapkan ....
seribu janji kosong....
sejuta kata yang tak terkota..
cuma manis di bibir terusan memberi harapan

terpujukkah hati dengan senyum manis
seperti kuntum yang bisa di injak merata
serasa tak bermakna
serasa tak berharga
satu kepercayaan yang berulang-ulang


seronok menabur janji
berulang rajin menyemai janji
tapi tunasnya terus diracun... kali pertama
banirnya ditoreh kasar..di takik sembarangan keduanya
dan di bakar akhirnya...
lalu kau semai lagi..tebar lagi.. dengan senyuman
terus dan terus dengan rasa bangga...

apa ada pada janji pada aku yang tak penting ini
terseksa aku hanya menjadi tertawa mu
rintihan ku hanya seloka riang mu...
hmmm... apakah benar janji agung mu...
jadi curiga aku...

bunga dan warna

published : 9 ogos 06

anggrek kembang berbau harum
berwarna unggu sedap dimata
diseri segar dedaun yang hijau
rerama hinggap mesti dihalau

lagak mu bunga bukan di pinta,
cantik mu sayang bukan di solek,
puji mu bunga bukan dipaksa,
hadir mu sayang bukan dipinta
putih mu bunga tidak berdosa,
mengamit kumbang datang bertandang,
bukan kerana ego mu sayang,
hanya menjadi lumrah alam

unik mu sayang tiada duanya,
menjadi ilham para pujangga,
dinyanyi orang memuja-muja,
menjadi siulan tua dan muda

hadir mu cuma hanya seketika,
untuk sidara kiranya sudi,
hadiah teruna menaggih janji,
menjadi saksi cinta sejati

sekuntum bunga menjadi saksi,
kesetian dan sayang yang dikorbankan,
menjadi ikatan sesama insan,
menyeri hidup agar berkekalan

tiada harum yang kau berikan,
cuma yang hadir setangkai cuma,
indahmu juga pada sederhana,
untuk insan yang menilainya

jingga pula menjadi tanda,
hasrat hati ingin bersama,
beraninya ia untuk bersama,
menempuh cerita suka dan duka

hasrat cinta ku,
hasrat cinta mu,
subur mekar cinta kita,
bak bunga-bunga

sejuta wajah seribu cara

SEJUTA WAJAH SERIBU CARA
21 Ogos 06

aku pernah dipesan
tak perlu mencari kesempurnaan
jika diri tak ketahuan
aku pernah disergah dalam lamunan
bukan cuma diri ku dimamah kepayahan
masih ramai yang dihanyut kegetiran
langkah ku penuh sandungan noda dan nista
lantaran aku diingatkanjangan terus diuji kesetiaan
ironik nasihat dari semua
kerana..
telah nyata
cinta itu pemberian dari Nya
tak perlu gusar akan kesuciannya
tak perlu ragu ketulusanya
tak perlu sangsi pada jujurnya
jika cinta yang kau beri adalah sesuci yang dikurniakan