sebisa mungkin biar rahsia bicara kita
pada kau yang tetap setia mendengar di sisi
ramah bersopan meski bicara ku tidak
izinkan rindu itu bertandang
berhimpit antara kita
berbisik
merayu
berair mata
izinkan ocehan ku pada mu berterusan
rayuku berbait bait
sesalku mendayu dayu
rinduku menggunung harap
maafkanlah jika titipan pesan ku kasar
marah hina ku mengelodak maki
nista dendam ku gigih mencabar
merungut berpanjangan tak berkesudahan
bisikan bisikan ku itu benarnya tak bermakna
hanya luahan pada diri
cuma aku alpa kau sentiasa di sisi
walau hilang mu pasti entah ke mana
tika tidurku diigau mimpi yang ngeri
sedarlah hati nurani
bangkitlah akal yang matang
tika siumanku malah kemabukan dibuai rasa
kerana alam nyata sering dinyata
bila bayang bayang membalas bicara