Monday, December 26, 2016
... Mawar...
karma mawar mendarahkan
bisanya tetap sama meski duri berbeda
bernanah meskipun lukanya tidak nyata
berparut yang sepatutnya nyata
begitu mawar tetap mawar
terpegun mata menatapnya
terpana khayal menghidunya
memuji asyik warna warnanya
fatamogana sentiasa
hingga lupa pada segala derita dan cerita
meski mawar ini bukan mawar yang dulu
berbeda warna dan harum
yang sama cuma pedihnya
terlewat tersedar betapa terperi sakit lagi
kerna mawar tetap mawar
bilangannya sejuta..
jujurnya tiada
.. tika masa terluang...
ini bukan airmata
tapi titisan rembas hujan mereda
menyambut tujuh warna lukisan langit
keliru antara kerinduan atau sepi rasa
bukan juga sendu di halkum
cuma terbatas kata kata
berucap tanpa suara
pada drama silam yang kerap hadir
meski acapkali taubat dipohon
Diri bukan diam
cuma menahan rajuk bisikan minda
sebok mengira pedihnya kenangan
tika masa terluang...
Dis 2016
(untuk teman yang meminta sebuah puisi untuk dirinya)
Wednesday, August 17, 2016
Rindu Mahsuri
esok esok bila Mahsuri bertanya..
diriku di mana dan dah ke mana
udah dioleng ombak atau dilambung badai
atau masih terpersuk di bendang bersendayan
akan ku jawab..
aku sebok mengutip beras yang terbakar
aku lelah mengandar air di telaga tujuh
aku penat berlumba di padang mat sirat
dan aku jemu berburu di gunung raya..
mengira kepulan asap tembakau
sambil menghirup kopi cina yang pekat
sambil memaki gelombang yang memangsai rezeki
menyulam menghina ribut hujan
masih tak kendali untuk merasa mewah
itu saja daya kami
melayan rindu menanti mu Mahsuri..
Thursday, August 11, 2016
kiamat
bila bicara tentang kiamat
seakan kita menongkat dunia
semacam kita bisa hidup bila tiupan sangka kala
semacam kita bisa merasa bumi terbelah dua
dunia telah tua
lagi muda itu kita
tapi alpa kita manusia
kita yang mati dulu
sebelum dunia ini digegar kiamat
sebelum malaikat meniup sangka kala
kiamat kita lebih awal menjemput
maut mendatangi tika kiamat jauh lagi
bertaubat dulu setiap detik walau gegarnya kiamat datang lewat
lama setelah nyawa kita dicabut
masa kita sedikit bandingan dunia
usah risau pasal kiamat
pasti ia datang
setelah nanti jasad mu telah jadi tanah
lama sesudah taubatmu tak diterima
kerana kiamat itu satu hentian perjalanan sementara menuju akhirat
sedang kita harus tempuh dulu alam barzah
alam Mungkar dan Nangkir
jadi tunggu saja
sediakan bekalnya
agar dipermudahkan
Allah berfirman dalam surah al-A'raaf ayat 187,
"Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang hari kiamat: "Bilakah datangnya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan mengenainya hanyalah ada di sisi Tuhanku, tidak ada sesiapapun yang dapat menerangkan kedatangannya pada waktunya melainkan Dia.
(Huru hara) hari kiamat itu amatlah berat (menggerunkan makhluk-makhluk yang ada) di langit dan di bumi; ia tidak datang kepada kamu melainkan secara mengejut".
Mereka bertanya kepadamu seolah-olah engkau sedia mengetahuinya.
Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan mengenai hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Gelandangan dunia
Rumah apa boleh dipanggil rumah?
tak berdinding menumpang bumbung apa aja
tak bersimen bersalut tar udah kira untung
enak bertilam dos buangan
asal lelap nanti tak disandung kaki yang melangkah
rezekinya adalah sedekah kamu kamu
atau sisa rezeki mereka
masih bisa membilang hari muka
alhamdulilah kata mu bisa hidup lagi aku..
harta bersama alam dunia
lamannya seluruh kota ini
benderang tiap malam tanpa perlu dibayar
kota besar serba mewah jajahan ku
menjanjikan kepada semua kaya yang halal dan haram
kaya kamu tentunya
sedangkan aku asyik kelaparan
seperti kamu yang lapar mengejar dunia..
Gelandangan dunia
jangan gelandangan akhirat..
Subscribe to:
Posts (Atom)