Wednesday, March 14, 2018

Di Pinggir Samudera







Di Pinggir Samudera

tawa riang anak anak kecicilan
riuh meriah dijiwa dan wajah
lagu ombak tak mengusik peduli tika
tetap berkejaran menari sang ketam berpesta

waktu itu sama dengan waktu dahulu
masih berdiri aku merenung waktu
esok esok masih sempat kah lagi?
mengimbau lagi kenangan lalu
antara manisnya dosa atau jerihnya pahala

udah basah kaki kaki anak itu berdomba
pasir terlekat bukan saja di paha tapi udah di kepala
cerianya berkobar
tanpa ada fikiran lainnya bersuka
kerna minuman dah juadah terhidang sudah
bawah pohon rhu yang bersiul siul mesra

nanti bila istana pasirnya roboh
akan dibena lagi bersama
berpindah lagi jauh dari gigi air
biarlah air laut belum pasang lagi
biarlah badai kemelut yang tak pasti lagi
kerana datangnya nanti kami telah tiada

seolah membena terus harapan
bersama senyuman bangga
terbena istana pasir yang disangka kukuh

itu cerita remaja
masih jauh dan sempat lagi bergembira
masih sempat bercinta
masih sempat bercita cita

sedang aku terus kaku menghitung waktu
hampir sudah destinasi nyawa ku
menghitung baki nafas yang terhela
menimbang dosa dan pahala
bukan syurga yang dipinta
tapi jangan sekali kali ke neraka

15 Mac 18

No comments:

Post a Comment