kelu lagi menilai firasat
antara teater dan sandiwara semberono
pelakun barongannya masih dia diselubungi mega kemenyen
destinasi kuda kayangan nya masih dikelamkan lembayungan
pewarisan kejahilan tetap itu..
mencipta dusta pada redup senja
tingkah sumbang di pentas aksara melalu kompang ghairah
bagai bidadari yang murni berselendang
membuang wali dan memperakal suami
menghelah bodoh hati-hati yang tersungkur di kaki cintanya
membaja durjananya kasih kekasih dengan airmata olok-olok
buat fatamogana riwayat yang senyum
menawar belaian indahnya cumbuan berselindung tangisan intan
biarku lihat pengakhiran teater ini..
apa ada balasan tuhan.
Ku genggam semilir malam
ReplyDeleteTika rembulan menyinari
Lalu ku menadahkan
Kata cinta nan suci
Dan akan ku hembuskannya
Tika malam syahdu
Kerana dalamnya
Kasih sedalam lautan
Setinggi mentari
Tak mampu digapai
Oleh khayalan insani
Cuma dinaluri
Katakan bara melecur diri
Bisa memercik jalan nan luka
Dengan selasih balut pedih ngeri
Tiada berpaling setia
Adalah sejarah jadi saksi
Bulan bintang menghangat kasih suci
Kita pun terpaut dan bersatu
Dalam bebayang mimpi berseri
Ku layarkan asmara
Di pelabuhan setia
Akan ku rentangkan
Sang pelangi suci
Yang pastinya anggun di hati
Bertamu di kalbu